Abdi Dalem Palawija : Si Kerdil Kesayangan Raja di Keraton Yogyakarta
15
- Mei
2022
Posted By : hmpsfishipol
Komentar Dinonaktifkan pada Abdi Dalem Palawija : Si Kerdil Kesayangan Raja di Keraton Yogyakarta
Abdi Dalem Palawija : Si Kerdil Kesayangan Raja di Keraton Yogyakarta

Oleh Kresna Manik H.A.N | Editor : Muhammad Fajarrochman Sasmito

Abdi Dalem sebagai para pelayan dan penjaga lingkup keraton, menjadi sosok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan keraton. Abdi Dalem berasal dari kata “Abdi” dan “Dalem” yang  dapat dimaknai sebagai “Pengabdi di lingkungan dalam keraton”. Abdi Dalem sendiri merupakan sekumpulan pelayan-pelayan setia raja yang rela mendarmabaktikan seluruh hidupnya untuk kepentingan keraton. Agaknya, Video Copilot Element 3D Crack sudah banyak dikenal dan didengar bahwa alih-alih sebagai imbalan dan sumber penghidupan, para abdi dalem lebih memaknai pengabdiannya sebagai bentuk kebanggaan dan kecintaan terhadap Sultan dan Istananya. Rasa bangga tersebut tidak dapat dinilai dari materi, sebab sebagai imbalannya, konon para abdi dalem mendapat kententraman dan ketenangan jiwa yang hakiki di dalam lingkup keraton. Mereka bekerja dengan tulus, ikhlas, dan tanpa pamrih, serta semata-mata hendak menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kejayaan keraton. Bagi sebagian orang, fenomena tersebut menarik untuk ditelisik. Sebab, di era perkembangan teknologi seperti saatdownload microsoft visio 2016 full crack ini, dimana manusia diminta untuk melek terhadap perkembangan iptek, rupanya masih banyak ditemukan sebagian orang yang menghindarkan urusan duniawi dan lebih memilih mendekatkan diri pada kesucian batin.

Ada sejumlah peran dan fungsi yang berbeda dari para abdi dalem kerajaan. Salah satu jenis punggawa yang dianggap istimewa, karena Avast Antivirus License Key Crack berisi tokoh penyandang disabilitas (stunting, albino, bungkuk, dan kerdil) adalah Abdi Dalem Palawija atau Cebolan Abdi Dalem. Menurut sejumlah catatan sejarah, orang-orang difabel dipekerjakan sebagai Abdi Dalem Palawija sejak lama. Kisah tentang Abdi Dalem Palawija sudah banyak disebutkan dalam serat dan kitab kuno yang ditulis pada masa kerajaan Hindu-Budha di Jawa. Ben Anderson dalam karya tulisnya Language and Power mengatakan bahwa filosofi yang kuat tertanam dalam peran dan fungsi abdi dalem Cebolan. Menurutnya, para priyayi Jawa yang berada dalam istana umumnya mempunyai panji kesaktian semacam keris, tombak, atau pedang. Namun, tidak semua panji tersebut berbentuk benda, bisa pula berwujudkan manusia. Dengan demikian, adanya kesanggupan Sultan untuk memelihara hubungan baik dengan Abdi Dalem Palawija, disimbolkan sebagai wujud legitimasi kekuatannya di dalam keraton. Sebaliknya, apabila sang Sultan kehilangan salah seorang abdi dalem cebolnya itu, maka disimbolkan terjadi penurunan derajat kekuatan dan keampuhan. Oleh karena itu, dalam sejarah Keraton Yogyakarta, setiap sultan yang berkuasa senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mereka.

Keistimewaan Abdi Dalem Palawija juga tampak pada lokasi tempat tinggal mereka. Di wilayah Keraton Yogyakarta, para abdi dalem Cebolan mendapat tempat tinggal di Tanah Lungguh yang masih termasuk dalam kompleks Jeron Beteng, Keraton Yogyakarta. Karena jumlahnya yang kemungkinan besar semakin menurun, maka para Cebolan ini diberikan perlakuan khusus dan menyenangkan dari para Sultan. Peranan Abdi Dalem Cebolan sendiri sebenarnya juga tidak mudah. Mereka adalah pemberi petuah, penghibur atau pelawak, serta menjadi salah satu perangkat tradisi dalam upacara adat. Konon, hal ini bertujuan untuk menimbulkan daya magis dari suatu upacara. Abdi Dalem Palawija biasanya tampil menggunakan jarik atau kemben, membawa sejumlah perangkat upacara adat dan melayani Sultan dalam lingkup yang cukup dekat.

Sejarah mencatat terdapat hubungan antara keberadaan orang-orang istimewa itu dengan dunia pewayangan. Jika menilik pada Punakawan, tokoh Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong merupakan keempat sosok yang mempunyai ciri khas aneh. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya jauh sebelum kedatangan Islam dan berdirinya sejumlah keraton yang menempatkan Abdi Dalem Palawija sebagai sosok istimewa, budaya menghargai orang-orang kerdil tersebut dalam tatanan sosial sudah ada. Terkait fenomena ini, sejumlah artikel mengkaitkannya dengan relief yang terdapat pada Candi Jago. Sebuah relief yang menggambarkan sosok-sosok berkepala besar, berbadan pendek dan gemuk, serta berwajah aneh.

Penutup

Mengingat begitu sentral dan pentingnya peranan Abdi Dalem Palawija bagi Keraton Yogykarta, hingga saat ini, kehadiran sosok-sosok tersebut masih dapat dilihat  di sekeliling Keraton. Dalam kondisi yang telah modern seperti sekarang, terjadi sedikit pergeseran peran dari Abdi Dalem Palawija. Upacara Adat terbesar terakhir kalinya yang diikuti oleh Cebolan ini adalah saat Jumenengan Sri Sultan Hamengubuwono X pada tanggal 7 Maret 1989. Upacara kenaikan tahta tersebut diikuti oleh sejumlah Abdi Dalem Palawija yang mengikuti sang raja yang baru dilantik dari belakang. Dalam kesehariannya kini, Abdi Dalem Palawija mengabdikan diri untuk menyambut Sultan setiap pagi, mengantarkan segala keperluan sang raja di pagi hari, dan memberikan sejumlah lawakan untuk menghibur Sultan. Tak bisa dipungkiri bahwa kehadirannya menambah estetika budaya Keraton Yogyakarta. Siapa yang menyangka bahwa sosok-sosok kerdil tersebut adalah kesayangan raja?

Daftar Pustaka

Amalia, Aisyah Nur, 2022. Otoritas Spiritual dan Pergeseran Fungsi Polowijo-Cebolan di Keraton Yogyakarta : Studi Disabilitas dalam Budaya Jawa. Skripsi Magister, UIN Sunan Kalijaga. http://digilib.uin-suka.ac.id/39581/ Diakses Pada 8 Mei 2022, Pukul 16.35

Gissena, Annisa, 2020. Representasi Difabel dalam Sinema dan Layar Kaca Indonesia. Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. https://dikom.fisipol.ugm.ac.id/representasi-difabel-dalam-sinema-dan-layar-kaca-indonesia/ Diakses Pada 22 April 2022, Pukul 09.33 WIB

Kristanto,Zuly, 2021. Mengenal Abdi Dalem Palawija dan Apa Tugasnya di Kerajaan https://www.gunem.id/khazanah/pr-1491641662/mengenal-abdi-dalem-palawija-dan-apa-tugasnya-di-kerajaan Diakses Pada 28 April 2022, Pukul 19.33 WIB

Nugroho, Yudi Anugrah, 2017. “Palawija, Pengiring Kesayangan Raja Jawa”. Historia.Id. https://historia.id/kuno/articles/palawija-pengiring-kesayangan-raja-jawa-PyJeR/page/1 Diakses Pada 22 April 2022, Pukul 08.30 WIB

Ativador Windows 7