Perkembangan Transportasi Kereta Api
30
- April
2022
Posted By : hmpsfishipol
Komentar Dinonaktifkan pada Perkembangan Transportasi Kereta Api
Perkembangan Transportasi Kereta Api

Oleh Afrida Amalia | Editor : Fauqon Nuri Misbahudin

Sudah sejak lama, alat transportasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Alat transportasi memudahkan kegiatan masyarakat dalam segala aspek khususnya aspek ekonomi. Menurut Fidel Miro (2005, p. 4), transportasi adalah suatu kegiatan yang berusaha untuk mengangkut, memindahkan, menggerakan objek dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan yang dimaksud tempat yang lainnya ialah suatu tempat dimana objek yang dipindahkan tersebut bisa bermanfaat untuk tujuan tertentu. Ada banyak sekali jenis alat transportasi, salah satunya adalah transportasi massal. Transportasi massal biasanya identik dengan angkutan manusia. Biasanya transportasi massal ini memindahkan sekumpulan manusia dalam jumlah banyak dari satu tempat ke tempat lain dalam satu waktu. Kata massal sendiri menurut KBBI ialah sesuatu yang dalam jumlahnya banyak sekali. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa transportasi massal ialah kendaraan yang berjumlah banyak dengan tujuan untuk mengangkut, memindahkan, menggerakan objek untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Dalam hal ini, terdapat banyak kendaraan yang diproduksi secara massal dengan tujuan untuk mempermudahkan dan mengefisiensi waktu.

Salah satu contoh dari transportasi massal ialah kereta. Sebelum adanya kereta dan kendaraan lainnya yang menggunakan mesin, masyarakat pada zaman dahulu mengandalkan hewan untuk membawa, mengangkut, memindahkan barang serta bepergian. Akan tetapi, hal ini berubah ketika mesin uap ditemukan. Penemuan mesin uap membuat beberapa teknologi baru bermunculan. Satu dari banyaknya teknologi baru tersebut adalah transportasi kereta.  

Perkembangan Transportasi Kereta

Revolusi Industri Inggris merupakan revolusi yang dampaknya sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk dalam teknologi transportasi. Thomas Newcomen merupakan penemu mesin uap pertama yang bisa dipakai. Cara kerja pada mesin uap tersebut hanya bisa naik turun saja yang berfungsi untuk pertambangan sebagai pompa. Setelah adanya penemuan tersebut, para ilmuwan tertarik untuk mengembangkan pengetahuan dan keahliannya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berguna dalam mengefisiensi suatu kegiatan atau pekerjaan.

Tahun 1784 dapat dikatakan menjadi titik awal muncul dan berkembangnya kereta. William Murdoch, insinyur berkebangsaan Inggris ini sebelum membuat kereta api pada awalnya membuat kereta kuda bersama sang ayah sebagai asisten di bidang perkayuan dan logam. Hal ini menjadi bekal ilmu Murdoch untuk mengembangkan penemuannya di kemudian hari. Kereta kuda yang memiliki tiga roda dan engkol tangan sebagai alat pendorongnya. Kereta ini kemudian mulai banyak digunakan di bidang pertambangan. Namun, penemuan Murdoch ini mulanya hanya memiliki satu rangkaian saja tetapi kemudian dikembangkan lagi sehingga mampu menarik beberapa rangkaian dan memiliki jalur khusus yang bernama trem.

Pada tahun 1800 – 1860 perkembangan transportasi semakin berkembang karena kebutuhan manusia untuk mengefisiensikan waktu dalam hal memindahkan barang atau kebutuhan sehari hari yang menggunakan alat transportasi. Transportasi yang digunakan selain untuk bertransportasi dan berdagang ialah kereta api dan kapal uap karena kedua transportasi tersebut memanfaatkan sumber tenaga mekanik. Pada tahun 1804 berhasil diciptakannya lokomotif uap pertama yang diciptakan oleh Richard Trevithick. Kereta yang diciptakan oleh Trevithick ini bisa menarik lima gerbong dan bisa mengangut 70 penumpang. Kereta yang diciptakan oleh Trevithick ini bisa melaju dengan kecepatan 8 km/jam dan berhasil menempuh jarak sejauh 16 km sepanjang rel.

George Stephenson, insinyur asal Inggris, berhasil mengembangkan kereta uap yang kecepatannya lebih cepat dari kereta penemuannya Richard Trevithick.3 Selain itu, kereta yang dibuat George ini dinilai lebih efektif jika dibandingkan penemuan kereta sebelumnya. Kereta yang mampu membawa gerbong yang cukup banyak sukses dioperasikan pada tahun 1815. Perjalanan dan perkembangan kereta yang diciptakan oleh George ini terus berkembang. Pada 1830,  George Stephenson berhasil mengendarai kereta buatannya sendiri dengan kecepatan 19 – 46 km/jam dan berhasil menempuh jarak antara Liverpool dan Manchester.

Di Indonesia sendiri, sejarah kereta api dimulai ketika pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) pada tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan ini terjadi dibawah pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele. Perusahaan swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) bertanggung jawab atas pembangunan rel ini. Selain jalur Semarang, pemerintah Hindia Belanda juga membangun jalur kereta api negara pada tanggal 8 April 1875. Pembangunan yang dikerjakan oleh perusahaan negara Staatssporwegen (SS) ini melalui rute Surabaya-Pasuruan-Malang. Setelah mengetahui kesuksesan SS dan NISM, banyak investor swasta yang terpancing membangun jalur kereta api di daerah lain seperti Semarang, Pasuruan, Kediri, Probolinggo, Mojokerto, Malang, dan Madura. Pembangunan jalur kereta api juga dilakukan di beberapa daerah diluar Jawa seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi. Namun di beberapa daerah seperti Kalimantan, Bali, dan Lombok, hanya dilakukan uji standar mengenai kemungkinan pemasangan jalur kereta. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalur kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km.

Saat Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, kereta api Indonesia diakuisisi Jepang dan namanya diubah menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama pendudukan Jepang, kereta api hanya digunakan untuk kebutuhan perang. Selain membangun jalur kereta api baru di daerah Sumatera, Jepang juga membongkar rel sepanjang 473 km yang kemudian dibawa ke Myanmar untuk membangun jalur rel disana. Setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, stasiun dan kantor kereta api yang dikuasai Jepang mulai diambil alih. Pada tanggal 28 September 1945, Kantor Kereta Api Bandung berhasil diambil dan kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia dan terbentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Pada tahun 1946 ketika Belanda kembali ke Indonesia, Belanda membentuk lembaga bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS). Berdasarkan perjanjian KMB tahun 1949, aset milik pemerintah Hindia Belanda diambil alih dan kemudian DKARI digabungkan dengan SS/VS menghasilkan Djawatan Kereta Api pada tahun 1950. Kemudian pada bulan Mei, namanya diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Selanjutnya pada tahun 1971, pemerintah merombak struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Kemudian pada tahun 1991, PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan pada tahun 1998 namanya diubah lagi menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan bertahan sampai saat ini.

Penutup

Zaman terus berkembang dan semakin canggih karena banyaknya penemu- penemu yang hebat dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi manusia dalam segala hal seperti kereta api. Penemuan kereta dimulai dari William Murdoch yang kemudian dikembangkan lanjut oleh Richard Trevithick, hingga disempurnakan oleh George Stephenson menjadi salah satu penemuan penting. Penemuan ini mampu membuat perpindahan barang dan manusia menjadi lebih singkat dan efektif daripadam sebelumnya. Penemuan ini juga masih tetap bertahan dan terus dikembangkan hingga hari ini.

Daftar Pustaka

Pratama, Geistiar Yoga, dkk. (2005). Perlindungan hukum terhadap data pribadi pengguna jasa transportasi online dari tindakan penyalahgunaan pihak penyedia jasa berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Diponegoro Law Journal, Vol. 5, No. 3. Hlm. 1 – 19.

Safriansyah, Bachtiar dan Indah Chrysanti Angge. (2017). Lokomotif sebagai sumber ide pembuatan karya kriya logam. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Vol. 05 No. 02. Hlm 156 – 165.

Sumardi. (2019). Sejarah Eropa (Dari Eropa Kuno hingga modern). Jember: UPT Percetakan & Penerbitan Universitas Jember.

Ativador Office 2016